April 2012 ~ IMASIKA FMIPA UNTAN

KMK UNTAN - IMASIKA FMIPA UNTAN - UNIVERSITAS TANJUNG PURA

Lukas 22 : 42

Ya Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambilah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi

Filipi 1 : 21

karena bagiku hidup adalah Kristus...

Habakuk 2 : 4

...tetapi orang yang benar itu akan hidup oleh percaya-Nya

Mazmur 3 : 4

Tetapi Engkau, TUHAN, adalah perisai yang melindungi aku…

2 Korintus 6 : 2

Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguhnya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.

Yohanes 20 : 29

Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya

Aktivitas Sosial IMASIKA 2012

IKATAN MAHASISWA KATOLIK

Disaat semua sibuk kerja hanya kami yang nganggur dan bisa berfoto seperti ini #DiesnatalisIMASIKA_ke8

Sabtu, 21 April 2012

PASKAH IMASIKA 2012


Paskah merupakan salah satu hari raya terbesar dalam Gereja Katolik di mana paskah tersebut memperingati hari kebangkitan Yesus Kristus mengalahkan maut. Hal inilah yang menjadi dasar dalam iman katolik, yaitu kepercayaan manusia kepada Kristus sebagai Sang Juru Selamat.
Sebagai salah satu wadah pemersatu Iman Kristiani para mahasiswa, IMASIKA FMIPA Untan turut merayakan Hari Raya Paskah. Pada tahun 2012 ini, Paskah jatuh pada tanggal 8 April 2012, di saat mahasiswa-mahasiswi di FMIPA masih bergumul dengan Ujian Tengah Semester Genap. Oleh karena itu, Kegiatan Paskah IMASIKA baru diselenggarakan pada tanggal 20 April 2012, ketika para mahasiswa diliburkan karena adanya Ujian Nasional bagi para pelajar SMA.
Sejak pukul 07.30 WIB, beberapa anggota IMASIK telah berkumpul di Kampus Kuning tercinta dan pada pukul 08.10 WIB, rombongan tersebut berangkat ke lokasi pelaksanaan Paskah Imasika, yaitu di STT Antonio Ventimiglia Siantan. Jumlah peserta yang berangkat pada saat itu hanya sekitar belasan orang. Hal ini di karenakan pelaksanaan Paskah Imasika yang dilaksanakan pada hari libur Ujian Nasional bagi Pelajar SMA. Momen liburan ini dimanfaatkan oleh sebagian anggota IMASIKA untuk pulang kampong, akibatnya jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini tidak terlalu banyak. Tentunya hal ini bukanlah suatu masalah besar, karena yang terpenting adalah semangat dari anggota IMASIKA untuk merayakan Paskah tersebut.
Sesampainya di Tempat Kegiatan Paskah (TKP) IMASIKA, rombongan segera mempersiapkan diri untuk mengikuti Misa yang di pimpin oleh Frater Pendamping IMASIKA, yaitu Fr. Cristianus Watu. Misa tersebut berlangsung khusuk dengan jumlah peserta yang tidak begitu banyak. Setelah misa, peserta diajak oleh Frater Cris untuk Sharing mengenai Paskah pribadi yang dialami oleh masing-masing peserta dalam relasinya dengan iman katolik. Suasana sempat terasa haru ketika mendengar kisah-kisah tentang Paskah pribadi yang telah dialami oleh peserta.
Setelah beristirahat sejenak, para peserta diajak untuk menikmati kemeriahan acara Paskah IMASIKA, yaitu dengan mengikuti serangkaian perlombaan yang telah dipersiapkan oleh panitia. Suasana menjadi semakin meriah, karena para peserta yang mengikuti kegiatan Paskah Imasika semakin ramai, karena ada beberapa anggota IMASIKA yang baru datang dan mengikuti kegiatan tersebut. Lomba-lomba yang dilaksanakan dalam kegiatan tersebut adalah Lomba memasukkan paku ke dalam botol, Lomba makan kerupuk dan Lomba menghias Telur Paskah yang telah disiapkan oleh masing-masing peserta. Tidak lupa pula dilaksanakn lomba mencari telur paskah yang menjadi kegiatan khas Paskah,
khususnya bagi anak-anak sekolah minggu. Sorak-sorai dan riuh tawa dari para peserta mengiringi pelaksanaan lomba-lomba tersebut.
Acara yang dilaksanakan pada malam harinya juda tidak kalah seru, karena malam tersebut merupakan acara puncak dari kegiatan Paskah ini. Pada malam tersebut dilaksanakan lomba Pentas Seni (Pensi) dari tiap-tiap angkatan. Dengan penuh kreatifitas, para peserta menunjukkan pensinya untuk menghibur para peserta lainnya. Dan akhirnya, terpilihlah pensi dari angkatan 2007 sebagai pensi terbaik.




Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan nonton bareng film yang berjudul “Tanda Tanya” Film tersebut memaparkan tentang realita kehidupan masyarakat di Indonesia yang multi kultural dan multi agama, sehingga kita diajak untuk saling menghormati antar umat beragama. Saat itu, peserta yang hadir mencapai 30an orang ditemani dengan 2 Frater yang selalu mendampingi dan membimbing IMASIKA, yaitu Fr. Cris dan Fr. Thomas. Tidak lupa pula, jagung bakar special dari panitia menjadi menu utama saat itu.
Akhirnya, sampailah kita di penghujung kegiatan Paskah IMASIKA, yaitu acara penutup. Dalam acara ini, dilakukan pembagian hadiah kepada para pemenang dari setiap lomba, pemberian kenang-kenangan kepada pihak STT, serta penyampaian pesan dan kesan dari Fr. Pendamping , Ketua IMASIKA, serta Ketua Pelaksana Perayaan Paskah IMASIKA yang tidak lain adalah Sdr. Bedri. Setelah Serangkaian acara Paskah IMASIKA selesai dilaksanakan, para peserta dapatkembali ke tempat mereka masing-masing. Namun karena hari telah larut malam, maka tidak sedikit peserta yang menginap di STT sebelum kembali ke tempat mereka masing-masing pada keesokan harinya.
Semoga melalui kegiatan Paskah Imasika ini, rasa solidaritas dan kekeluargaan dalam diri IMASIKA semakin dikuatkan dan Iman kepada Kristus semain diperteguh. Amin (Hill).

»»  BACA SELENGKAPNYA...

Minggu, 08 April 2012

Bacaan Injil Minggu Paskah Tanggal 08 April 2012 (Yohanes 20 : 1 - 9)

20:1. Pada hari pertama minggu itu, pagi-pagi benar ketika hari masih gelap, pergilah Maria Magdalena ke kubur itu dan ia melihat bahwa batu telah diambil dari kubur.
20:2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."
20:3 Maka berangkatlah Petrus dan murid yang lain itu ke kubur.
20:4 Keduanya berlari bersama-sama, tetapi murid yang lain itu berlari lebih cepat dari pada Petrus sehingga lebih dahulu sampai di kubur.
20:5 Ia menjenguk ke dalam, dan melihat kain kapan terletak di tanah; akan tetapi ia tidak masuk ke dalam.
20:6 Maka datanglah Simon Petrus juga menyusul dia dan masuk ke dalam kubur itu. Ia melihat kain kapan terletak di tanah,
20:7 sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.
20:8 Maka masuklah juga murid yang lain, yang lebih dahulu sampai di kubur itu dan ia melihatnya dan percaya.
20:9 Sebab selama itu mereka belum mengerti isi Kitab Suci yang mengatakan, bahwa Ia harus bangkit dari antara orang mati.
»»  BACA SELENGKAPNYA...

Simbol-simbol PASKAH & Maknanya

ANAK DOMBA PASKAH

Di antara simbol-simbol Paskah yang populer, anak domba adalah yang paling penting dalam perayaan agung ini. Anak Domba Paskah, yang melambangkan Kristus, dengan bendera kemenangan, dapat dilihat dalam lukisan-lukisan yang dipasang di rumah-rumah keluarga Eropa. Doa paling kuno untuk pemberkatan anak domba ditemukan dalam buku ritual abad ketujuh biara Benediktin di Bobbio, Italia. Dua ratus tahun kemudian Roma mempergunakannya dan sesudah itu, selama berabad-abad kemudian, menu utama santap malam Paus pada Hari Raya Paskah adalah anak domba panggang. Setelah abad kesepuluh, sebagai ganti anak domba utuh, disajikan potongan-potongan daging yang lebih kecil.  

Tradiri kuno anak domba Paskah juga mengilhami umat Kristiani untuk menyajikan daging anak domba sebagai hidangan populer pada masa Paskah. Hingga sekarang, daging anak domba disajikan sebagai menu utama Minggu Paskah di berbagai daerah di Eropa timur. Tetapi, seringkali bentuk-bentuk anak domba kecil terbuat dari mentega, roti atau pun gula-gula menggantikan sajian daging anak domba, dan menjadi hidangan utama jamuan Paskah.     

Di abad-abad yang silam, dianggap merupakan suatu tanda keberuntungan jika orang menjumpai anak domba, teristimewa pada masa Paskah. Merupakan takhayul populer bahwa iblis, yang dapat mengambil wujud segala macam binatang, tidak pernah diperkenankan menampakkan diri dalam wujud anak domba karena simbol religiusnya.

TELUR PASKAH

Telur Paskah berasal dari tradisi kesuburan kaum Indo-Eropa. Bagi para leluhur kita yang belum mengenal ajaran Kristiani, sungguh merupakan peristiwa yang menakjubkan menyaksikan suatu makhluk hidup yang baru muncul dari suatu obyek yang tampaknya mati. Bagi mereka, telur merupakan simbol musim semi. Di masa silam, di Persia, orang biasa saling menghadiahkan telur pada saat equinox musim semi, yang bagi mereka juga menandakan dimulainya tahun yang baru.

Pada masa Kristen, telur mendapatkan makna religius, yaitu sebagai simbol makam batu darimana Kristus keluar menyongsong hidup baru melalui Kebangkitan-Nya. Selain itu ada alasan yang sangat praktis menjadikan telur sebagai tanda istimewa sukacita Paskah, yaitu karena, dulu, telur merupakan salah satu makanan pantang selama Masa Prapaskah. Kaum beriman sejak awal telah mewarnai telur-telur Paskah dengan warna-warna cerah, meminta berkat atasnya, menyantapnya, serta memberikannya kepada teman dan sahabat sebagai hadiah Paskah.

Tradisi telur Paskah berkembang di antara bangsa-bangsa Eropa utara dan di Asia segera sesudah mereka masuk Kristen. Tetapi, di antara bangsa-bangsa Eropa selatan, dan dengan demikian juga di Amerika Selatan, tradisi telur Paskah tidak pernah menjadi populer.

Ritual Romawi mempunyai tata cara khusus untuk pemberkatan telur-telur Paskah:

“Kami mohon kepada-Mu, ya Tuhan, untuk menganugerahkan berkat-Mu atas telur-telur ini, menjadikannya makanan yang sehat bagi umat beriman, yang dengan penuh syukur menyantapnya demi menghormati Kebangkitan Tuhan kami Yesus Kristus.”

Pada abad pertengahan, menurut tradisi telur-telur dibagikan pada Hari Raya Paskah kepada semua pelayan. Terdapat catatan bahwa Raja Edward I dari Inggris (1307) memerintahkan agar 450 butir telur direbus menjelang Paskah, diberi warna atau dibungkus dengan daun keemasan, yang kemudian akan dibagi-bagikannya kepada seluruh anggota keluarga kerajaan pada Hari Raya Paskah.

Telur Paskah biasanya dibagikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah bersama dengan hadiah-hadiah lain. Kebiasaan ini berakar kuat di Jerman di mana telur-telur disebut “Dingeier” (telur-telur yang “dihutang”). Anak-anak tidak berlambat dalam menuntut apa yang “dihutang” dari mereka, dan dengan demikian berkembanglah berbagai macam pantun di Perancis, Jerman, Austria dan Inggris, di mana anak-anak, bahkan hingga sekarang, menuntut telur-telur Paskah sebagai hadiah mereka. Berikut adalah salah satunya yang berasal dari Austria:

Kami menyanyi, kami menyanyi lagu Paskah:
Tuhan membuatmu sehat, kuat dan pintar.
Penyakit dan badai dan segala yang jahat
kiranya jauh dari kerabat, dan ternak dan ladang.
Sekarang, berilah kami telur,
yang hijau, yang biru dan yang merah;
jika tidak, anak-anak ayammu akan mati semuanya.

Di beberapa daerah di Irlandia, anak-anak mengumpulkan telur-telur angsa dan bebek sepanjang Pekan Suci, untuk diberikan sebagai hadiah pada Minggu Paskah. Sebelumnya, pada Minggu Palma, mereka membuat sarang-sarang kecil dari batu, dan sepanjang Pekan Suci mereka mengumpulkan sebanyak mungkin telur, menyimpannya dalam sarang-sarang batu mereka yang tersembunyi. Pada Minggu Paskah, mereka memakan semuanya, membaginya dengan anak-anak lain yang masih terlalu kecil untuk mengumpulkan telur-telur mereka sendiri.

Orang-orang dewasa juga memberikan telur-telur sebagai hadiah di Irlandia. Jumlah telur yang akan dihadiahkan ditentukan menurut peribahasa kuno di kalangan rakyat Irlandia: “Satu telur untuk pria sejati; dua telur untuk pria terhormat; tiga telur untuk yang miskin; empat telur untuk yang termiskin [pengemis].”  

Di kebanyakan negara, telur-telur diberi warna polos dengan pewarna dari tumbuh-tumbuhan. Di kalangan orang Chaldean, Syria dan Yunani, kaum beriman saling menghadiahkan telur-telur berwarna merah demi menghormati darah Kristus. Di daerah-daerah di Jerman dan Austria, hanya telur-telur berwarna hijau saja yang dipergunakan pada Hari Kamis Putih, tetapi telur-telur yang berwarna-warni dipergunakan selama perayaan Paskah. Orang-orang Slavic membuat pola-pola istimewa dengan emas dan perak. Di Jerman dan di beberapa negara Eropa tengah, telur-telur yang dipergunakan untuk memasak hidangan Paskah tidak dipecahkan, melainkan ditusuk dengan jarum di kedua ujungnya, lalu isinya dikeluarkan dengan meniupnya ke dalam mangkok. Kulit-kulit telur kosong diberikan kepada anak-anak untuk dipergunakan dalam berbagai macam permainan Paskah. Di beberapa daerah di Jerman, kulit-kulit telur kosong tersebut digantungkan pada semak-semak dan pohon sepanjang Pekan Paskah, mirip pohon Natal. Orang-orang Armenia menghiasi kulit telur kosong mereka dengan gambar-gambar Kristus yang Bangkit, Bunda Maria, dan gambar-gambar religius lainnya, untuk diberikan kepada anak-anak sebagai hadiah Paskah.   

Berbagai Permainan Menggunakan Telur

Masa Paskah merupakan masa bermain-main dengan telur di seluruh daratan Eropa. Lomba telur tumbuk dengan berbagai macam variasinya banyak dilakukan di Syria, Iraq, dan juga Iran. Di Norwegia, permainan itu disebut knekke (ketuk). Di Jerman, Austria dan Perancis, telur yang direbus keras digelindingkan di lapangan atau bukit dan saling diadu; telur yang tetap tak retak hingga akhir dinyatakan sebagai “telur kemenangan”. Permainan ini amat digemari di Amerika lewat pesta telur gelinding di lapangan Gedung Putih di Washington.

Tradisi umum lainnya di antara anak-anak adalah perlombaan mencari telur, baik di dalam rumah maupun di kebun pada hari Minggu Paskah. Di Perancis, anak-anak mendengarkan dongeng bahwa telur-telur Paskah dijatuhkan dari lonceng-lonceng gereja dalam perjalanan mereka kembali dari Roma. Di Jerman dan Austria, keranjang-keranjang kecil berisi telur, kue-kue serta permen diletakkan di tempat-tempat tersembunyi, dan anak-anak percaya bahwa kelinci Paskah, yang juga begitu populer di negeri ini, telah meletakkan telur-telur itu beserta permennya.

Di Rusia dan Ukrainia dan juga Polandia, orang memulai santapan Paskah mereka dengan penuh sukacita setelah masa puasa Prapaskah yang panjang dengan sebutir telur yang telah diberkati pada hari Minggu Paskah. Sebelum duduk makan, sang bapak akan dengan hati-hati membagikan sepotong bagian kecil dari telur Paskah kepada setiap anggota keluarga dan para tamu, sembari mengucapkan selamat berbahagia di hari yang kudus ini. Sebelum mereka memakan telur bagian mereka dalam keheningan, mereka tidak akan duduk untuk menyantap jamuan Paskah mereka.

KELINCI PASKAH

Kelinci Paskah berasal dari tradisi kesuburan masyarakat sebelum masa Kristiani. Kelinci merupakan binatang yang paling subur menurut para leluhur, karenanya kelinci dipergunakan sebagai simbol kehidupan baru yang melimpah di masa musim semi. Kelinci Paskah tidak pernah mempunyai makna religius dalam perayaan Paskah, meskipun dagingnya yang putih, kadang-kadang, dikatakan melambangkan kemurnian dan tanpa cela. Gereja tidak pernah memberikan pemberkatan istimewa bagi kelinci. Namun demikian, kelinci mendapat peran yang menyenangkan dalam perayaan Paskah sebagai tokoh legenda penghasil telur-telur Paskah bagi anak-anak di berbagai negara. Di berbagai daerah di Jerman, dipercaya bahwa kelinci Paskah meletakkan telur-telur merah pada hari Kamis Putih dan telur-telur berbagai macam warna pada malam sebelum Minggu Paskah. Kelinci-kelinci Paskah dalam bentuk kue-kue dan gula-gula mulai populer di Jerman selatan, dan sekarang kue dan gula-gula tersebut amat disukai anak-anak di berbagai macam negara.

BABI

Jangan melupakan si babi yang memberikan dagingnya sebagai hidangan dalam jamuan Paskah tradisional. Babi selalu melambangkan keberuntungan dan kemakmuran di kalangan orang-orang Indo-Eropa. Sisa-sisa pemakaian simbol kuno ini masih tetap hidup di jaman kita sekarang. Celengan anak-anak dalam bentuk babi misalnya, merupakan perwujudan dari tradisi kuno ini.

Merupakan tradisi yang diwariskan turun-temurun dari masa sebelum masa Kristiani, untuk makan daging babi dalam berbagai perayaan. Orang-orang Inggris dan Skandinavia menyantapnya, orang-orang Jerman dan Slavia menyantap daging babi panggang pada Hari Raya Natal. Juga, di berbagai wilayah di Eropa, daging babi panggang masih tetap merupakan jamuan utama tradisional dalam pesta pernikahan dan dalam perayaan-perayaan. Pada masa Paskah, ham asap, juga daging anak domba, menjadi santapan sebagian besar bangsa Eropa sejak masa silam, serta merupakan menu Paskah tradisional di berbagai wilayah.    

sumber : Easter Symbols and Foodtaken from The Easter Book by Fr. Francis S. Weiser; www.intermirifica.org terjemahan www.indocell.net/yesaya
»»  BACA SELENGKAPNYA...

Minggu, 01 April 2012

Bacaan Injil Minggu Palma Tanggal 01 April 2012 (Markus 14 : 1 - 15 : 47)

14:1. Hari raya Paskah dan hari raya Roti Tidak Beragi akan mulai dua hari lagi. Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mencari jalan untuk menangkap dan membunuh Yesus dengan tipu muslihat,
14:2 sebab mereka berkata: "Jangan pada waktu perayaan, supaya jangan timbul keributan di antara rakyat."
14:3 Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.
14:4 Ada orang yang menjadi gusar dan berkata seorang kepada yang lain: "Untuk apa pemborosan minyak narwastu ini?
14:5 Sebab minyak ini dapat dijual tiga ratus dinar lebih dan uangnya dapat diberikan kepada orang-orang miskin." Lalu mereka memarahi perempuan itu.
14:6 Tetapi Yesus berkata: "Biarkanlah dia. Mengapa kamu menyusahkan dia? Ia telah melakukan suatu perbuatan yang baik pada-Ku.
14:7 Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, dan kamu dapat menolong mereka, bilamana kamu menghendakinya, tetapi Aku tidak akan selalu bersama-sama kamu.
14:8 Ia telah melakukan apa yang dapat dilakukannya. Tubuh-Ku telah diminyakinya sebagai persiapan untuk penguburan-Ku.
14:9 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di mana saja Injil diberitakan di seluruh dunia, apa yang dilakukannya ini akan disebut juga untuk mengingat dia."
14:10 Lalu pergilah Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid itu, kepada imam-imam kepala dengan maksud untuk menyerahkan Yesus kepada mereka.
14:11 Mereka sangat gembira waktu mendengarnya dan mereka berjanji akan memberikan uang kepadanya. Kemudian ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.

14:12. Pada hari pertama dari hari raya Roti Tidak Beragi, pada waktu orang menyembelih domba Paskah, murid-murid Yesus berkata kepada-Nya: "Ke tempat mana Engkau kehendaki kami pergi untuk mempersiapkan perjamuan Paskah bagi-Mu?"
14:13 Lalu Ia menyuruh dua orang murid-Nya dengan pesan: "Pergilah ke kota; di sana kamu akan bertemu dengan seorang yang membawa kendi berisi air. Ikutilah dia
14:14 dan katakanlah kepada pemilik rumah yang dimasukinya: Pesan Guru: di manakah ruangan yang disediakan bagi-Ku untuk makan Paskah bersama-sama dengan murid-murid-Ku?
14:15 Lalu orang itu akan menunjukkan kamu sebuah ruangan atas yang besar, yang sudah lengkap dan tersedia. Di situlah kamu harus mempersiapkan perjamuan Paskah untuk kita!"
14:47 Salah seorang dari mereka yang ada di situ menghunus pedangnya, lalu menetakkannya kepada hamba Imam Besar sehingga putus telinganya.

»»  BACA SELENGKAPNYA...
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More